MISTERI PANGERAN BENOWO
Di Kabupaten Tegal kurang lebih 10 km dari
“Allamdullah robbil’alamin washolatu
wassalam Muhammadin sholallahu alaihi wa salam , amma ba’du. Atur sesampunipun
kadi punika ingkang serat Kanjeng
Kyai Tumengggung Sosronegoro ingkang palenggah Negeri Tetegil dinten Kamis Wage sasinipun Syawal tanggal ping selawe pakerti satria tahun Ehe Hijrotun Nabi sholallahu’alaihi wa salam”.
Kyai Tumengggung Sosronegoro ingkang palenggah Negeri Tetegil dinten Kamis Wage sasinipun Syawal tanggal ping selawe pakerti satria tahun Ehe Hijrotun Nabi sholallahu’alaihi wa salam”.
Sedangkan inskripsi kayu yang
bertuliskan JAwa berbunyi sebaga berikut :
“Hingkang kaserat pratanda Kanjeng
Kyai Tumenggung Sosronegoro hingkang ngapalenggah ing Nagari Tetegil hamangun
astananipun hanatkala pangadegipun hing dinten Kamis Wage Sasi Sawal ping
selawe sinangkalan “pakerining sarira senrumasa kawisesa”.
Dari sengkalan tersebut dapat
diketahui bahwa pendirian cungkub makam dilakukan pada tahun 1684.
Siapa sebenarnya Kyai Ageng Balamoa
iti?
Menurut legenda atau cerita rakyat yang
berkembang dari beberapa nara
sumber menuturkan :
Pangeran Bonowo putra Sultan
Hadiwijaya dari Pajang semenjak kecil telah mendapat gemblengan ilmu agama
islam dari Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga. Oleh karena itu ia berbudi luhur,
penyantun dan sudah tampak sifat arifnya bila dilihat dari perilaku dalam
pergaulan sehari-hari dengan teman sepermainnya.
Setelah diangkat menjadi putra
mahkota Pangeran Benowo menjadi pemurung, mungkin karena gelar yang
disandangnya itu sangat membebani, karena bertentangan dengan nuraninya.
Pada suatu hari Pangeran Benowo
menulis surta untuk ayahnya yang isinya antara lain mohon pamit bahwa ia akan
mengembara ketelatah timur untuk memperdalam ilmu agama Islam.
Setelah menulis surat Pangeran Benowo pergi ke barat,
bertentangan denagn pesan yang tertulis dalam suratnya dan mengubah namanya
menjadi Benawi. Hal ini ia lakukan untuk menghilangkan jejak.
Membaca surat dari putranya Sultan Hadiwijaya seperti
disambar petir di siang bolong karena tidak menyangka bahwa putranya akan
berbuat senekat itu. Maka dikumpulkannya para tumenggung dan hulubalang untuk
segera mencari Pangeran Benowo dengan pesan bahwa jangan pulang ke kerton
Pajang kalau tidak bersama denagn Pangeran Benowo.
Meskipun tugas yang diembanya cukup
berat tetapi para utusan pergi juga ke Jawa bagian timur seperti pesan
tertulis, apalagi para utusan berkeyakinan pula bahwa pengeran Benowo pasti
pergi ke timur karena telatah Jawa bagian timur merupakan gudanganya para tokoh
agama Islam.
Dari hari ke hari, bulan ke bulan
rombongan pencari pangeran Benowo masuk kampung keluar kampung mendatangi setiap
pesantren serta menghubungi setiap ustad untuk mencari informasi tentang
keberadaan pangeran Benowo, tetapi tidak ditemukan juga.
Karena keputusasan mereka dalam
melacak kepergian pangeran Benowo, maka agar dapat kembali ke keratin Pajang
lalu mereka mengambil inisiatif dan merekayasa bahwa pangeran Benowo dianggap
sudah meninggal dan dibuatnya makam tiruan.. Kemungkinan inilah yang
mengakibatkan makam pangeran benowo ada dimana-mana.
Demikian pula seperti halnya nasib
rombongan Ki Gede Sebayu yang turut melacak kepergian Pangeran Benowo kearah
barat sampailah ia di daerah Pemalang dan melanjutkan perjalannya ke barat,
karena tidak berhasil juga menemukan Pangeran Benowo maka Ki Gede Sebayu
memutuskan untuk mengakhiri perjalananya dan menetap di daerah Tetegal sampai
akhir hayatnya.
Dengan berbekal tekad dan semangat
Pangeran Benowo yang menyamar sebagia Benawi menyelusuri jaln setapak masuk
kampong keluat kampong dengan tujuan mencari jati diri dan makna hidup yang
hakiki.
Setelah sampai di daerah Kendal,
Benawi berhenti, kemudian dihampirinnya gubug kosong untuk beristirahat.
Sesudah sholat isya Benawi duduk
termenung menikmati indahnya malm dengan ditemani kidung jengkrik, belalang dan
katak serta berlampukan kunang-kunang sambil menikmati bintang-bintang di
langit. Dengan menghisab nafas dalam-dalam tampak sekilas senyum nikamt syukur
ia bergumam, ”Alangkah besar kekuasaan-Mu Ya Allah, seandainya manusia memahami
dam menyukuri nikmat-Mu niscaya dunia akan damai”.
Makam di daerah Bedalem - Besole - Besuki - Campur Darat _ Tulung Agung _ Jatim, Ada yang berkeyakina bahwa di lokasi itu ada makam Pangeran Benowo, serta ada 9 makam "wali"
BalasHapusDari Syah Dien
WAh, terima kasih Kak Syehna Kanthi informasinya. Cerita di atas belum selesai karena saya kehilangan referensi buku itu, Hehe
BalasHapusAssalamu alaikum...Boleh minta kontak WA jenegan min??
Hapussaya orang balamoa.. :D
BalasHapusDibalamoa juga ada Makam Mbah Jinten
BalasHapusDibalamoa juga ada Makam Mbah Jinten
BalasHapusketurunannya ada di desa danawarih, tegal dan jembayat marga sari
BalasHapusMbah jinten cerita sejahrasej bgamna njih kang mas?
BalasHapusTeriamkasih kak informasinya
BalasHapusKira2 Ada buku nya tidak ya?
Yg membahas khusus ttg pangeran benowo tegal🙏soalnya untuk tugas penelitian🙏
Alhamdulillah ...di makam ini ada makam mbah buyut saya.... terimakasih sekali dengan adanya informasi ini....
BalasHapusApakah ada hubungan antara pangeran Benowo dengan Desa Buniwah, Kecamatan Bojong?
BalasHapus