Saya sudah lama ingin berserita tentang pacar yang selalu menemani saya pergi ke manapun. Tapi saya barusaja dari TA dan capai apalgi ada kejadian helm hilang, baru saya bisa menulis ini.
Namanya
Cripton. :)
Namanya
Cripton. :)
Ini pengalaman saya dua minggu yang lalu. Sepulang mengajar anak SMP kelas 3, Ruth. Sepulang mengajar di daerah Permata Hijau, tepatnya di komplek HanKAm, ban motor saya bocor. SUdah beberapa kali memang bocor. Selama tiga tahun motor saya sudah ganti sekali ganti ban dalam dan ban luar. Banyak penyakit yang diderita motor butut saya. Tapi entah kenapa hanya saya yang mampu mengendalikan motor saya.
Bukan hanya bocor, bensin motor Cyrpton saya ngucur terus dan saya berulang kali harus menuntun motor karena bocor kalau didiamkan. Jadi, motor saya tinggal di kos, besoknya bensin habis menguap. Maka dari itu sebulan ini saya menghabiskan bensin dalam satu hari supaya tidak membahayakan, bukan.
Sudah empat kali lebih saya ke bengkel untuk memperbaiki, Sampai-sampai ayah saya datang ke kos untuk membantu, sayangnya memang tidak bisa. Sampai sekarang tetap netes tuh bensin. Konsekuensinya setiap mau pergi atau mengajar, saya harus nuntun motor ke tempat pembelian bensin atau saya pinjam motor tetangga untuk beli bensin dahulu. Merepotkan tapi daripada membahayakan.
Pengin sebenarnya ganti motor, tetapi semakin butut semakin antik. Tidak semua berani pakai motor saya yang aneh. Dari nge gas malah gak nambah cepet, malah turun kecepatan,..ngiuukk. Haha. Namun, kalau sudah panas nih motor, gasnya galak cuy. Gak tahu pertama disetel agak galak, tetapi karena banyak diutak atik bengkel kadang ada yang nge gadnya jadi lambat. Yah, sekarang, kalau sudah panas baru mau jalan dia.
Jangan ragukan kemampuan Cryton 110 CC, saya dan teman saya sudah sampai Cibodas, CIpanas, Bogor dari kos lho. dan kami sampai dengan selamat. Pertama memang gak bisa ngebut, tapi setelah panas bisa kok digas kenceng. Yah, tapi sekarang saya jarang main motor-motoran lagi karena kondisi motor yang lagi sekarat. Tapi masih bisa la buat main sekitaran sini. Kalau ke puncak lagi, gak jamin sih. Perlu diperbaiki betul-betul.
Motor ini motor ayah saya. Saya pakai sejak kelas dua SMA setelah ada SIM (padahal belum 17 tahun, SIM pun1991, pemalsuan^^). Hanya saya dan ayah saya yang suka mengendarai motor ini. Halus dan enak kalau ditundangi. Sekarang, per motor agak eror jadi sakit kalau harus lewat polisi tidur. Saya minta motor dibawa ke kos karena saya tidak bisa hidup tanpa motor saya ini. Ada dia berarti ada saya.
Saya jarang memperbolehkan orang lain pinjam motor saya karena bukan saya pelit, karena motor ini harus dicoba dulu sama orang. Dia mau gak pake motor saya yang kaya gini? Kalau udah tahu motor saya seperti apa, maka harus terima konsekuensinya di jalan. :P
Tenang kawan, yamaha enak kalau dikendarai daripada Honda, dari beberapa motor yang saya coba, Yamaha itu enteng, enak lah buat cewek daripada Honda, kenapa lebih sering goyang kalau di jalan. Yah, saya sama sekali tidak tahu mesin apapun. Yang saya tahu mengendarai dan cuci motor.
Ini dia motor ambo,saat bocor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa pendapatmu atas tulisa saya di atas?