Tak puas puasnya ku mengucapkan syukur hari ini, dari bertemu orang yang cukup inspiratif, karena sebuah sedekah beliau yang berasal dari office boy salah satu bank internasional di Indonesia menjadi seorang vice president di bank tersebut. Itu hal yang tidak mungkin di dunia ini kalau dipikir secara logika dan pemikiran manusia zaman sekarang. Kemudian aku belajar dari tetanga sebelah yang walau mungkin kekurangan tapi masih mau memberi kue kepada ku dan teman temankos. Lalu ketika aku harus belajar memperlakukan dua siswa yang berbeda dengan karakter yang berbeda, merasa bersyukur karena ayahku telah mengajarku menjadi sepeti ini, terlebih dapat meneruskan "hobi" ayahku walau terbilang amatiran. aku bersyukur hari ini. sekarang aku 'ngepo'in beberapa orang malam ini. Kubaca beberapa status mereka. Dulu mereka "jaya" sekarang mereka merasa"tidak jaya". INilah sekelumit tanggapan ku terhadap hal ini kalau aku melihat diriku sendiri.
Seharusnya kita hidup dari zzero to hero, tetapi tiba tiba kita merasa jadi hero to zero.Apa yang harus disalahkan? Kita ? Orangtua kita? Keadaan?
Bolehlah kita mengatakan "sekarang semua berubah tidak seperti dulu lagi" Ya, memang dulu ya dulu sekarang sekarang, Hasil dari sekarangpun hasil dari masa lalu, Kalu dulu kita jaya sekarang kita tidak jaya, mengapa?
Inilah pertanyaan yang aku pun tidak dapat menjawabnya. Mengapa dan mengapa?
Pakah kita salah kalau dulu "berjaya" sekarang tidak?
Aku tidak bisa menjawab apa apa sekarang. Biarlah waktu yang akan menuntunku. Sebagai teman, sebagai adik, sebagai kakak, aku hanya bisa menjawab,
"Ya semua telah berubah, kakak. Tetapi kau tetap saudaraku. Tetaplah berjuang dan teruskan hidup saat ini. Mungkin pilihan hidup ini terbilang salah, atau ini pilhan kita, tetapi kurang memuasakan, bersabarlah kakak. Apa yang sekarang ini ada, jalankanlah dengan baik. Kalau tidak puas dengan hal seperti ini, keluarlah dari zona kenyamanan sekarang ini. Mungkin sekarang kakak sudah puas, tetapi aku yakin dalam hati, kakak belum puas. Keluarlah dari zona kenyamanan ini, cobalah hal yang baru. Hal yang baru mungkin membuat kakak tertekan, tetapi kakak, yakinlah segalanya tidak ada yang mustahil atas izin Tuhan. dan Kakak yakinlah, jikalau kakak merasa benar benar sendirian dan tak ada teman yang mendukung, maka Tuhan lebih dari cukup. Adik yakin bahwa kakak akan menemukan hal baru, teman baru, dan banyak hal. Beranjaklah dari selimutmu kakak, seperti nabi Muhammada yang beranjak untuk berdakwah, lakukan kebiasaan baik kakak yang dulu. Jadilah kakak yang baik untuk menjadi teladan yang baik untuk adik adikmu."
Inilah kalimat yang tidak hanya untuk mereka, tetapi untuk diriku sendiri.
Lepaskanlah semua beban, dan jadi dirimu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa pendapatmu atas tulisa saya di atas?