Judul Buku :
Atheis
Pengarang :
Penerbit :
Tahun Terbit :
Jumlah halaman :
Kategori :
Fiksi
Atheis
Sebuah keadaan suatu bangsa di mana terjadi
perubahan suasana politik dan ideologi dialami oleh Indonesia sebelum negara kita
merdeka. Peralihan kebudayaan dari feodalisme ke liberalisme menimbulkan
tanggapan yang berbeda-beda tiap individu. Aku yang hidup di masa itu merasakan
benar pertentangan dan berbagai macam paham yang timbul akibat liberalisme dan
kolonialisme. Aku mulai merasakan hal itu saat aku bertemu Hasan, Kartini, dan
Rusli.
Ketika itu, aku dan Rusli membopong Kartini di
depan kantor Kunpetai, kantor penyelidikan milik orang Jepang. Kartini menangis
mendengar berita kematian Hasan, mantan suaminya yang masih dikasihinya. Aku
teringat ketika pertama kali aku bertemu dengan Hasan, pemuda yang semula adalah orang yang saleh, rajin
beribadah, dan alim. Hasan putra dari tokoh terkemuka di ……., Jawa Barat, yang
sangat patuh pada ajaran feodalisme dan agama orang tuanya. Sampai akhirnya ia
meminta diri kepada orang tuanya untuk mencari ilmu di ………….,Bandung .
Ia tinggal bersama ibu kos yang sudah tua yang
rajin pula sembahyangnya. Ia memanggilnya bibi. Beliau sudah pernah menikah enam kali dan di usia tuanya,
beliau sendiri sadar dan insyaf dengan segala kesalahannya dahulu.
Hasan selalu ingat pesan orang tuanya untuk
menjaga pergaulannya di kota
besar tersebut. Namun, tidak disangka di kota
besar ini, Hasan belajar sesuatu yang baru, sesuatu yang tidak pernah
dipelajarinya, sesuatu yang membangkitkan semangat perubahan dari seorang
politisi Rusli. Ia belajar mengenai pandangan Karl Marx mengenai Tuhan. Tuhan
dan agama adalah ciptaan manusia. Manusia menciptakan Tuhan karena
ketidakperdayaan dan keputusasaan mereka atas penderitaan yang mereka alami,
akhirnya menciptakan Tuhan sebagai cahaya hati yang susah. Ajaran Rusli
menganggap bahwa agama tidak memberikan pengaruh pada umat manusia dibuktikan
dengan tidak pernah damainya dunia setelah berabad-abad lamanya agama hadir di
tengah manusia.
Ya, Hasan belajar apa itu ateis. Selain bertemu
dengan Rusli, ia bertemu dengan Kartini, yang dianggap adik oleh Rusli, gadis
cantik yang sangat mirip dengan Rukmini, kekasihnya sewaktu di desa. Namun,
Rukmini sudah tiada. Kartini adalah sosok yang wanita yang bangkit dari
kebiasaan zaman dulu yang menganggap rendah wanita. Ia pernah dipaksa kawin
dengan kakek tua oleh ibunya karena harta. Setelah suaminya meninggal, ia
meninggalkan dunia kelamnya dan bergaul dengan orang-orang sejenis Rusli yang
radikal. Sekarang ia mengubah penampilannya sebagai wanita karir dengan bagian
pakaian yag menggoda setiap pria yang melihatnya. Sesungguhnya Hasan menyukai
Kartini.
Walaupun Hasan bergaul dengan Rusli dan Kartini,
ia tetap ingat akan nasihat ayahnya. Namun, setelah beberapa bulan Hasan mulai
terpengaruh. Rusli selalu mengajaknya ketika ada diskusi atau perkumpulan
pemuda. Ia bertemu dengan teman baru, Anwar. Anwar juga seradikal Rusli, bahkan
lebih. Ia memandang bahwa teknik adalah Tuhan. Tetapi karena ia yang mengolah
teknik, ia menganggap bahwa dirinya adalah Tuhan. Ia seorang yang berantakan
dan bicaranya sangat kasar serta matanya selalu melirik nafsu Kartini. Hal itu
membuat Hasan tidak nyaman.
Hasan selalu ikut pertemuan-pertemuan pemuda.
Pemuda-pemuda di sana
sangat membenci kapitalisme yang menginjak-injak kaum buruh dan petani. Oleh
karena itu, mereka sangat menentang ipenjajah. Mereka tidak menyukai penjajahan
Belanda saat itu. Mereka mengagumi pula sosok Karl Marx yang memotivasi mereka
bertambah radikal. Semakin bertambah pula kealpaan Hasan dalam ibadahnya.
Hubungan ia dengan ayahnya pun sudah putus karena perbedaan pandangan.
Sebetulnya ia tidak rela harus berpisah dari orang tuanya, tetapi ia meyakini
bahwa yang dianutnya adalah benar. Semua mulai ditinggalkannya dan menempuh
hidup barunya, termasuk hidup bersama Kartini.
Hasan dan Kartini mulai pernikahan mereka dengan
penuh cinta walaupun tidak disetujui orang tuanya. Namun, lama-kelamaan
permasalahan mulai muncul. Hasan sudah mulai menggunakan tangan dan kakinya
untuk menyelesaikan masalahnya dengan Kartini. Sedangkan sejak Kartini membaca surat Hasan yang sudah lama disimpannya yang
berisi bahwa sebenarnya Hasan sudah dijodohkan dengan orang lain, bertambah
sakit hatinya. Setiap Hasan pulang kerja, ia selalu tidak langsung bertemu
Kartini, karena Kartini selalu bertemu dengan Anwar sewaktu ia kerja. Hasan cemburu dan setiap itu pula ia memarahi
Kartini dan menganggap istrinya sudah tidak setia lagi dengannya. Sampai suatu
malam puncak, Kartini tidak tahan lagi dan pergi dari rumah. Hasan menunggu
Kartini pulang. Namun, tibalah surat
cerai dari Kartini.
Sejak saat itu penyakit TBCnya bertambah parah
dan membuat badan Hasan semakin kurus. Sewaktu itulah ia menemuiku dan memintaku
membaca cerita yangberisi pengalamannya.
Ia kembali padaku dan meminta pendapatku tentang
ceritanya. Namun, keadaan badannya bertambah parah saja. Ia merasa ia tidak
akan hidup lama lagi. Ia merasakan siksa neraka di dunia ini. Aku berusaha
menenangkan dirinya dengan mengajaknya ke jalan yang benar. Ia mengaku ia tidak
pernah menyatakan dirinya sebagai ateis, karena ia merasakan adanya neraka di
saat ia semakin parah. Setelah pertemuan kedua itu aku tidak pernah bertemu
dengannya. Sampai kudengar ia telah meninggal dipukuli tentara-tentara Jepang.
Aku menyelidiki peristiwa apa yang menimpa teman
baruku dari Kartini dan teman-teman kerjanya.
Hasan semakin takut dan bimbang, menyesali
perbuatannya terdahulu terhadap ayahnya yang sekarang telah tiada karena sakit-sakitan
setelah putus hubungan dengannya. Ia menyesal terhadap kehidupan yang
dipilihnya.
Puncaknya, ia pergi ke sebuah penginapan untuk
melindungi diri dari kejaran orang Jepang pada suatu malam. Sampai akhirnya ia mengetahui bahwa kamar yang ditempatinya
adalah kamar yang dulu dipesan Anwar bersama Kartini saat Kartini kabur dari
rumah. Ia membayang-bayangkan apa yang terjadi antara keduanya di kamar itu. Ia
marah. Ia lari keluar dan lari ke tengah jalan sampai akhirnya seorang tentara
Jepang menembak kakinya dan ia tidak sadarkan diri lagi. Hasan tidak tahu bahwa
sewaktu Kartini kabur, Anwar dan Kartini tidak melakukan apa-apa karena Kartini
melarikan dari melindungi dirinya dari nafsu bejat Anwar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa pendapatmu atas tulisa saya di atas?