MENU

MENU : TERAS I MESSENGER OF PEACE I CURHATAN HATI I SASTRA & CERITA I PENGALAMAN HIDUP I IDE DAN TIPS I PRAMUKA I TENTANG TEGAL I


Instagram Instagram

Rabu, 25 Desember 2013

Keistimewaannya adalah hadiah terindah Tuhan



Libur yang panjang hari ini teman. Tidak ada pekerjaan karena pekerjaan yang saya tunggu tak kunjung menghampiri. Jadi jangan salahkan saya kalau saya tetap menulis sepanjang hari ini. Sunggu menyenangkan ketika otak, mata, dan tangan bekerja selaras untuk terus menulis kejadian demi kejadian yang terjadi dalam hidup.

Kalian pernah menonton video motivasi di mana mereka yang mampu berlari walau tidak punya tangan dan kaki yang sempurna. Wanita tanpa lengan mengkuti pertandingan renang. Mereka tanpa lengan kaki kanan berusaha berlari dan loncat. Mereka yang menangis dalam kemenangan mereka bukan karena merasa mengalahkan kompetitor yang lain. Mereka menangis karena berhasil mengalahkan diri mereka sendiri, musuh paling besar mereka. Mereka berhasil mengalahkan ketidakpercayaan diri mereka, ketidakberdayaan mereka. Mereka menangis bukan untuk menunjukkan kalau mereka mampu berlari tapi karena mereka berhasil membuat kita yang menonton ikut meneteskan mata juga.

Lalu di manakah letak syukur kita?

Saya mempunyai cerita tersendiri. Saya tidak mudah percaya dengan apa yang jika saya tidak lihat dengan mata kepala sendiri kejadian-kejadian di atas. Saya tidak bermaksud untuk menyatakan SARA fisik tidak, tetapi menjadi tamparan keras bagi diri saya sendiri.

Siang yang cukup cerah di depan lapangan jaring-jaring pembatas lapangan futsal, saya berteriak dengan sangat kerasnya di dekat mereka yang sedang menggiring bola ke arah gawang. “Hore!” Gol masuk ke gawang tim kami. Lalu bola mengarah gawang lawang, saya panik dan meloncat-loncat seperti orang gila. Toh saya pikir, saya senang kok jika berjingkrak jingkrak seperti itu. “Bagus” Bola berhasil oleh di tangkis dengan tangan kosong oleh tim penjaga gawang kami. Berkali-kali penjaga gawang berhasil menangkis bolda atau pun menangkap bola demi terselamatkannya gawang kami. Dalam hati saya berkata,”Wah, orang itu keren banget”. Teman-teman tidak akan mampu membayangkan bagaimana dia seorang diri menangkis serangan yang bertubi-tubi dari lawan kami. Saya merasa wah keren banget nih orang padahal saya tidak tahu siapa penjaga gawangnya. Haha. Saya berkeyakina bahwa kemampuan keeper ini tidak bisa diremehkan. Tangan dan kaki yang gesit menjadi andalan tim kami. Namun, tim lawan kami lebih banyak menyerang sebenarnya daripada tim kami. Mungkin karena keberuntungan tim kami menang siang itu. Setelah puas saya pulang.

Pertandingan berikutnya, tim kami mendapat serangan yang bertubi-tubi dan lebih ganas, kami sering kebobolan. Keeper kami kadang tidak peka dan akhirnya masuk dengan tidak disangka-sangka. Saya sedemikian kecewanya tetapi itulah pertandingan pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Namun, yang dilihat dalah usaha tiap tiap individu di lapangan.

Lalu, saya mulai mengenal sang penjaga gawang. Sang penjaga gawang yang pertama kali membuat saya terpana karena kegesitannya menangkis bola dan menjaga gawang agar tidak kebobolan bola. Penjaga gawang yang membuat saya berdecak kagum dan mengatakn “Keren” ini ternyata memiliki keistimewaan tersendiri. Keistimewaan ini kadang membuat saya harus melihat lebih dekat dan ingin mengenal orang ini. Semangat apa yang membawa orang ini mengatakan bahwa dia bisa dan mampu melakukan hal yang orang biasa belum tentu melakukannya.  Teman, air mata saya tak mampu menahan rasa haru ini. Saya tidak hanya melihat di youtube, tetapi saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Saya hanya mampu mengatakan bahwa saya adalah orang yang tidak pandai bersyukur. Rasa syukur ini harusnya saya terapkan dengan selalu melakukan hal nyata. Air mata ini tak mempu membendung perasaan haru bahwa ketika orang lain mungkin akan menghina ketidakmampuan si orang istimewa ini, tapi orang ini mampu membuktikan bahwa dia mampu melakukannya dan membuat malu saya. Saya dengan kesempurnaan yang ada hanya bisa mengeluh dan berputus asa hanya tertunduk malu pada Tuhan. DI mana letak rasa syukur saya atas semua karunianya. Mungkin jika saya mengalami hal yang sama, saya tidak akan kuat mengatasi hal ini.

Jujur, dalam hati yang terdalam saya teringat hal yang mencengkan ini setiap hari. Bagaimana Tuhan sangat baik kepada semua umatnya. Segala kelebihan diberikan pada orang yang dia kehendaki, kekurangan pun diberikan pada orang yang dia kehendaki. Kekurangan diberikan pada orang yang memiliki kelebihan termasuk memberikan kelebihan pada orang yang memiliki kekurangan.

Ya, Tuhan maafkan saya yang tidak mampu bersyukur dan terus mengeluh. Semoga rahmat tetap tercurahkan pada saya dan teman-teman saya. Ya Tuhan, mungkin hati ini tidak mampu meluluhkan Engkau, tetapi saya berharap bahwa teman-teman istimewa ini selalu bersemangat dan semangat saya seiring semangat mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa pendapatmu atas tulisa saya di atas?