Libur yang
panjang hari ini teman. Tidak ada pekerjaan karena pekerjaan yang saya tunggu
tak kunjung menghampiri. Jadi jangan salahkan saya kalau saya tetap menulis
sepanjang hari ini. Sunggu menyenangkan ketika otak, mata, dan tangan bekerja
selaras untuk terus menulis kejadian demi kejadian yang terjadi dalam hidup.
Kalian pernah
menonton video motivasi di mana mereka yang mampu berlari walau tidak punya
tangan dan kaki yang sempurna. Wanita tanpa lengan mengkuti pertandingan
renang. Mereka tanpa lengan kaki kanan berusaha berlari dan loncat. Mereka yang
menangis dalam kemenangan mereka bukan karena merasa mengalahkan kompetitor
yang lain. Mereka menangis karena berhasil mengalahkan diri mereka sendiri,
musuh paling besar mereka. Mereka berhasil mengalahkan ketidakpercayaan diri
mereka, ketidakberdayaan mereka. Mereka menangis bukan untuk menunjukkan kalau
mereka mampu berlari tapi karena mereka berhasil membuat kita yang menonton
ikut meneteskan mata juga.
Lalu di
manakah letak syukur kita?
Saya mempunyai
cerita tersendiri. Saya tidak mudah percaya dengan apa yang jika saya tidak
lihat dengan mata kepala sendiri kejadian-kejadian di atas. Saya tidak
bermaksud untuk menyatakan SARA fisik tidak, tetapi menjadi tamparan keras bagi
diri saya sendiri.
Siang yang
cukup cerah di depan lapangan jaring-jaring pembatas lapangan futsal, saya
berteriak dengan sangat kerasnya di dekat mereka yang sedang menggiring bola ke
arah gawang. “Hore!” Gol masuk ke gawang tim kami. Lalu bola mengarah gawang
lawang, saya panik dan meloncat-loncat seperti orang gila. Toh saya pikir, saya
senang kok jika berjingkrak jingkrak seperti itu. “Bagus” Bola berhasil oleh di
tangkis dengan tangan kosong oleh tim penjaga gawang kami. Berkali-kali penjaga
gawang berhasil menangkis bolda atau pun menangkap bola demi terselamatkannya
gawang kami. Dalam hati saya berkata,”Wah, orang itu keren banget”. Teman-teman
tidak akan mampu membayangkan bagaimana dia seorang diri menangkis serangan
yang bertubi-tubi dari lawan kami. Saya merasa wah keren banget nih orang
padahal saya tidak tahu siapa penjaga gawangnya. Haha. Saya berkeyakina bahwa
kemampuan keeper ini tidak bisa diremehkan. Tangan dan kaki yang gesit menjadi
andalan tim kami. Namun, tim lawan kami lebih banyak menyerang sebenarnya
daripada tim kami. Mungkin karena keberuntungan tim kami menang siang itu.
Setelah puas saya pulang.
Pertandingan
berikutnya, tim kami mendapat serangan yang bertubi-tubi dan lebih ganas, kami
sering kebobolan. Keeper kami kadang tidak peka dan akhirnya masuk dengan tidak
disangka-sangka. Saya sedemikian kecewanya tetapi itulah pertandingan pasti ada
yang menang dan ada yang kalah. Namun, yang dilihat dalah usaha tiap tiap
individu di lapangan.
Lalu, saya
mulai mengenal sang penjaga gawang. Sang penjaga gawang yang pertama kali
membuat saya terpana karena kegesitannya menangkis bola dan menjaga gawang agar
tidak kebobolan bola. Penjaga gawang yang membuat saya berdecak kagum dan
mengatakn “Keren” ini ternyata memiliki keistimewaan tersendiri. Keistimewaan
ini kadang membuat saya harus melihat lebih dekat dan ingin mengenal orang ini.
Semangat apa yang membawa orang ini mengatakan bahwa dia bisa dan mampu
melakukan hal yang orang biasa belum tentu melakukannya. Teman, air mata saya tak mampu menahan rasa
haru ini. Saya tidak hanya melihat di youtube, tetapi saya lihat dengan mata
kepala saya sendiri. Saya hanya mampu mengatakan bahwa saya adalah orang yang
tidak pandai bersyukur. Rasa syukur ini harusnya saya terapkan dengan selalu
melakukan hal nyata. Air mata ini tak mempu membendung perasaan haru bahwa
ketika orang lain mungkin akan menghina ketidakmampuan si orang istimewa ini,
tapi orang ini mampu membuktikan bahwa dia mampu melakukannya dan membuat malu
saya. Saya dengan kesempurnaan yang ada hanya bisa mengeluh dan berputus asa hanya
tertunduk malu pada Tuhan. DI mana letak rasa syukur saya atas semua
karunianya. Mungkin jika saya mengalami hal yang sama, saya tidak akan kuat
mengatasi hal ini.
Jujur, dalam
hati yang terdalam saya teringat hal yang mencengkan ini setiap hari. Bagaimana
Tuhan sangat baik kepada semua umatnya. Segala kelebihan diberikan pada orang
yang dia kehendaki, kekurangan pun diberikan pada orang yang dia kehendaki.
Kekurangan diberikan pada orang yang memiliki kelebihan termasuk memberikan
kelebihan pada orang yang memiliki kekurangan.
Ya, Tuhan
maafkan saya yang tidak mampu bersyukur dan terus mengeluh. Semoga rahmat tetap
tercurahkan pada saya dan teman-teman saya. Ya Tuhan, mungkin hati ini tidak
mampu meluluhkan Engkau, tetapi saya berharap bahwa teman-teman istimewa ini
selalu bersemangat dan semangat saya seiring semangat mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa pendapatmu atas tulisa saya di atas?