MENU

MENU : TERAS I MESSENGER OF PEACE I CURHATAN HATI I SASTRA & CERITA I PENGALAMAN HIDUP I IDE DAN TIPS I PRAMUKA I TENTANG TEGAL I


Instagram Instagram

Rabu, 22 Januari 2014

Kesempatan Itu

Sebenarnya tidak ada hal yang baru tentang diriku di senja jingga ini di sudut taman di bawah rerindangan pohon ini. Rasanya seperti de javu bahwa aku kembali ke masa lalu dengan rutinitas yang tidak pernah berhenti. Namun kali ini lebih santai entah karena aku yang berbeda atau orang yang di sekitar yang berbeda. Ya, semua berbeda namun aku tetap menjadi Herwin yang ceria dan terus mengerjakan sesuatu dengan grusa grusu dan cekat ceket sepert biasanya. Entah orang lain yang tidak mampu mengejar aku atau aku yang tidak suka terlalu lama berpikir panjang. Aku sendiri tidak tahu tetapi setidaknya di sini aku dipercaya.

Sebenarnya aku tidak percaya apakah mereka percaya padaku karena ilmu yang aku miliki atau kedewasan yang aku capai saat ini. Aku sendiri tidak tahu tetapi satu hal yang aku yakini bahwa mereka percaya padaku. Kepercayaan ini yang akan aku pegang selalu selama aku menghirup napas ini. Ada hal yang sebenarnya ingin aku lakukan seperti yang teman-temanku lakukan di sana yaitu mendirikan desa binaan. Binaan apa saja, taman baca, pengumpulan buku-buku cerita, sekolah hijau, taman bermain, atau hanya desa yang diisi dengan pengajian anak-anak. Sayangnya aku tidak ada kuasa di sini banyak hal yang ingin aku lakukan di sini namun rasanya aku belum mendapatkan kembali rasa percaya diri itu

Aku ingin menggaet teman-teman yang percaya padaku untuk melakukan hal serupa dengan ada yang di otakku saat ini. Kekuranganku tentu masih banyak, tidak tahu meda mana yang harus dijadikan desa binaan, belum sepenuhnya mendapat kepercayaan orang di sekitarku, dan aku sendiri masih pengecut untuk mengutarakan pendapat. Setidaknya hal yang aku bisa lakukan saat ini ialah aku masih mengekor pada teman-teman yang tahu medan. Yang aku hanya bisa berikan adalah waktu dan tenaga, tentu pikiran. 


Tuhan, berikan aku kesempatan ini sehingga aku mampu meninggalakan dunia idealisku hari ini menuju gerbang kedustaan yang sebenarnya. Aku ingin lebih mengenal mereka dan diriku sendiri. Apakah aku benar orang yang baik atau orang yang mudah diperalat. Tuhan, aku mohon kepadamu berikan kesempatan itu. Aku tahu kepercayaan yang akan membangkitkan diriku kembali tetapi sangat sulit bagiku untuk kembali bangkit dan tersenyum lebar hari ini. Kekacauan pikiran tetap melanda hati ini.

Tuhan, aku sungguh bimbang Tuhan. Berikan aku kesempatan untuk menuliskan kata hatiku ini dn terus tersampaikan kepada Engkau karena yang aku yakini satu bahwa Engkaulah lebih dari cukup untuk menolongku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa pendapatmu atas tulisa saya di atas?