Pertemanan

Kadang merasa seperti seekor burung elang yang sedang terbang ke udara
Suara kepakan hanya terdengar dari tubuh sendiri
Kepakan sayap yang terbang rendah,pelan, dan tak bertenaga
Serasa sayap terangkat sendiri
Lemah tak perdaya

Awan pun mengiringi kepakan saat berusaha untuk terbang tinggi
Petir pun datang tiba tiba membuat sayap ini runtuh ke bawah
Gelegar suara membuat mata berkedip
meneteskan air mata yang tak bermakna
Langit mengabu menggetarkan kepakan sayap

Antara ingin jatuh namun berusaha untuk terbang
sayap ini rasanya tak kuat untuk mengayuh kembali ke depan
Tak kuat menahan angin berkejaran di atmosfer
Tak kuat lagi untuk terbang
Mata ini mulai layu untuk memandang ke depan
Mulai penuh dengan air mata
Mulai runtuh karena habis daya untuk melihat

Rintik hujan datang kecil gemerecik
Suara kepakan sayap mulai terdengar semakin rendah

Berkhayal
Andai bertemu elang lain mungkin akan lain
ketika bersama akan saling mengingatkan
ketika bersua akan saling menguatkan
ketika berjumpa akan saling berpegangan untuk tetap melaju ke depan
memandang ke depan
meraih tempat berteduh yang tenang dan nyaman

Berkhayal
mereka akan datang kembali
Tetapi kadang waktu tak kembali
Tinggal aku sendiri yang terbang sendiri

Elang bukanlah binatang gagah yang bisa hidup sendiri
Yang memangsa ular di sawah hanya dengan sekali tebas
Yang menghabiskan waktunya untuk menatap sengit mangsanya

Ia tetaplah binatang penuh ketidakberdayaan tanpa kawan



-untuk temanku, maafkan aku