Di senja sore ini, mungkin ini
hal yang membingungkan dalam hidupku karena saya selalu bingung. Kadang merasa
pilihan kita sudah mantap padahal kalau dipikir ulang kita tidak ada
apa-apanya. Ya, lihat saja teman yang lain dapat pengalaman baru bekerja di tempat
lain. Sedangkan saya? Ya, saya hanya berdiam diri di sini dengan menatap laptop
di mata. Kadang benar atau salah adalah ketika kita membandingkan dengan orang
lain. Saya merasa sangat tidak produktif
karena tidak mengaplikasikan ilmu yang pernah diberikan sewaktu diploma dan
hanya menambah ilmu yang baru tanpa mempraktikkan ilmu yang diberikan. Praktik dan
teori kadang berbeda jauh isinya tetapi tetap saja saya memilih hal yang lain. Hal
lain karena saya merasa tidak diterima di tempat saya terlebih dahulu atau saya
merasa hanya seolah-olah tidak diterima. Bagaimana tidak, ketika berada di sana
serasa di penjara. Ketika keluar saya merasa saya tidak ada apa-apanya. Saya hanya
sebongkah kayu basah tidak dapat digunakan untuk menghangatkan orang di
sekitarnya. Itulah saya saat ini. Bisnis pun saya ragu, lalu apa yang akan saya
lakukan? Memang jiwa tidak di sana (menurut saya). Sedangkan saya masih ingin
belajar. Lalu bagaimana akhirnya? Saya menjadi bahan cercaan di mana-mana. Saya
bingung menjawab apa. Saya dianggap menjadi anak yang tidak tahu berterimakasih
pada orang tua, guru, dosen, dan teman-teman. Saya sungguh ingin
mengaplikasikan ilmu saya sewaktu di diploma sembari saya belajar yang lain. Sesungguhnya
saya merasa bodoh ketika saya hanya berdiam diri saja.
Ragu dan cemas adalah perasaan
saat ini. Saya ingin sekali mengaku salah. Saya ingin selalu ingin dicela tepat
di hidung saya. Itu pasti lebih baik daripada saya didiamkan seperti ini. Saya
tahu saya salah karena saya melakukan hal yang tidak bermanfaat karena
membuang-buang uang. Namun, Tuhan saya mohon bawalah berkahMu kepadaku agar
mampu mengaplikasikan ilmu yang aku terima dahulu sembari aku mencari ilmu yang
lain. Mungkin aku tidak dapat menghasilkan uang yang banyak tetapi saya
berharap bahwa saya mampu membantu orang lain dan diri saya sendiri agar dapat
bertahan hidup di tempat orang yang jauh dari kedua ayah dan ibu.
Saya tahu saya salah tetapi
saya mohon agar diingatkan di depan mata. Saya sudah bilang saya tidak ingin di
sana tetapi tetap saja ada yang menahan saya keluar. Tetap saja dipaksa tetap
bertahan dan tetap diam. Sekarang akhirnya aku benar-benar diam dan tidak
melakukan apa-apa. Malu adalah hal yang di depan mata dan dirasakan kini. Yang lain
bekerja, magang, dan mencari hal produktif lainnya mengenal orang dan
mempraktikkan pekerjaannya. Saya di sini tetap diam. Oh malunya saya. Saya berusaha
untuk mendapatkan projek ini dari pemerintah namun tetap Tuhan belum memberikan
keberuntungan kepada saya. Saya berusaha ke sana kemari untuk mendapatkan
pekerjaan yang dapat dikerjakan di malam hari dan sore hari atau hari sabtu
minggu. Namun, belum bertemu lengkap. Kadang saya merasa iri dengan yang lain
yang dengan mudah mendapatkan keberuntungannya masing-masing tanpa disadari dan
dimintanya. Saya berharap bahwa saya akan mendapatkan keberuntunga itu dan
selalu berusaha bekerja dan mencari tahu tetapi tetap saya nihil. Kadang saya
menyalahkan Tuhan kenapa begini. Namun,
itu tidak patut saya hanya berpikir bahwa saya kurang bekerja keras. Oleh
karena itu, saya berjanji kepada ayah ibu adik kalau saya akan lebih giat
belajar, giat bekerja, dan giat mencari informasi. Semoga Tuhan memudahkan
jalannya bagiku saat ini, bekerja dan belajar hal baru bersama guru dan teman
baru. Bismillah
Semangaat Herwiin... :-) Kalau senggang, main dan berkunjunglah ke tempatku barang sehari dua hari.. hehehe
BalasHapusiya, sms alamat lengkapmu. misal aku ada kendaraan tak ke sana kalau weekend. hehe
BalasHapus