MENU

MENU : TERAS I MESSENGER OF PEACE I CURHATAN HATI I SASTRA & CERITA I PENGALAMAN HIDUP I IDE DAN TIPS I PRAMUKA I TENTANG TEGAL I


Instagram Instagram

Sabtu, 26 Juli 2014

Aku ini orangnya 'Envy-an' Lhoo..


IRI BUKAN TANDA TAK MAMPU, TETAPI TANDA INGIN MAJU DAN MENJADI LEBIH BAIK

Seperti yang saya bicarakan di awal bahwa saya merasa kecil di sini. Mungkin ada yang merasa kalian sudahlah hebat di tempat-tempat masing, tetapi kalian salah. Bertemulah dengan kawan baru dan cari mereka, kalian akan merasa kalian perlu belajar banyak dari mereka. Bayangkan saja, kawan baru saya, bernama Eve dari Thailand, sudah pernah community service, hidup di Afrika Selatan selam setahun di sana. Teman saya Wahab dari Malaysia, yang juga ketua ALSA, seperti ketua himpunan mahasiswa hukum di Malaysia,  akan pergi ke Taiwan, Sri Lanka, Korea Selatan dalam setahun ini. Satria teman seprjuang saya dari Jogja akan magang di kantor dunia di Manila, Filipina selama kurang lebih 2 bulan di sana.


Gading, wakil presiden BEM UNAIR Surabaya sudah pernah ke Belanda, Prancis, dan Jepang untuk menimba ilmu di sana. Iwan, mahasiswa master UKM Malaysia jurusan lingkungan sudah pula beberapa meneliti di Jepang dan Negara lain yang mempunyai teknologi yang cukup bagus. Zuh, mahasiswi Unibrawijaya Malang yang sudah sering kali berhasil mempresentasikan kaya tulis ilmiah di kancah nasional maupun internasional. Aom, mahasiswa Thailand yang fasih berbicara bahasa Inggris pun sudah sering kali berkunjung ke Negara-negara Eropa untuk belajar. Jake, mungkin mahasiswa paling tua di kelas kami yang masih sangat bersemangat untuk belajar dan sifat dewasanya yang mampu membimbing kami di dalam kelas. Jude, mahasiswa Filipina yang tahun depan akan menjadi guru sejarah adalah mahasiswa fenomenal di kelas kami, bersama teman-temannya dari Filipina yang sangat lincah dalam berbahasa Inggris maupun menari. Haha.

Lalu kemudian saya berpikir. Apa yang sudah saya lakukan untuk diri sendiri, keluarga, teman, sekolah, dan orang tua? Apakah saya bermanfaat bagi mereka semua? Saya sudah sampai di tahap apa? Saya jawab saya belum ada apa-apanya dibandingkan dengan mereka. Walau jujur dalam hati saya merasa iri sekali kepada mereka tetapi suatu kebanggaan bagi saya bertemu mereka. Saya mungkin bukan apa-apa sekarang. Namun setelah bertemu mereka saya termotivasi untuk menjadi sesuatu apa yang bermanfaat untuk orang dan lingkungan di sekitar saya. Saya yakin mampu melakukannya. Saya tidak dapat berkata bahwa saya hebat di tempat sendiri, sedangkan saya tidak mampu memberikan apa-apa kepada orang-orang di sekitar saya. Saya ingin seperti mereka, mampu keliling dunia melihat apa yang terjadi di dunia dan mengenal banyak orang dan orang yang baru.

Merasa iri dengan prestasi adalah sangat wajar kalau itu baik, bukan? Namun, banyak jalan agar bermanfaat bagi masyarakat. Salah motivator yang datang ke kelas kami menjawab pertanyaan kami, jika kita masuk jurusan yang tidak kita sukai atau sekolah yang kita tidak suka, apakah kita perlu pindah? Menurut beliau pendidikan itu hanya 4 tahun dan bekerja seumur hidup sehingga selesaikan lah kuliah dan missal kamu mau melanjutkan passion kita, setelah kita lulus, bisa saja master kita belajar di bidang yang kita suka. Jangan suka membuang-buang waktu intinya.

Saya kadang merasa bimbang akan semua ini, tetapi saya tahu bahwa saya tidak boleh egois. Semisal, saya mampu pergi ke luar negeri dengan kemampuan saya dan kepercayaan diri saya sendiri sekarang dan akan terus berusah berkembang di sini, tetapi kadang saya berpikir pula bahwa saya sangat terlambat untuk semua yang akan saya lakukan dan saya impikan sekarang. Kadang kesempatan itu tidak datang kepada saya tetapi saya yang mencari kesempatan itu dengan berbagai cara entah dengan berlari sambil menepis batu karang yang ada di depan bada kita atau dengan berjalan dengan pelan. Namun, saya sadar bahwa saya harus melakukan sesuatu yang seharusnya saya lakukan  dan saya masih tidak mampu membayangkan itu. Kelebihan yang teman teman baru saya di sini adalah dia berkata kepada diri mereka sendiri bahwa setelah kuliah mereka akan bekerja ini di sini selama sekian waktu dan akan seperti ini dan seperti itu. Impian dan kepercayaan diri serasa sudah terkikis semenjak tiga tahun lalu dan sekarang saya sedang memungut serpihan impian-impian itu dan rasanya ada batu karang yang tidak mampu saya naiki untuk gapai. Bukan karena saya tidak mampu, itu karena saya tidak percaya pada diri sendiri kalau saya mampu melakukan itu.

Sekarang masih ada waktu selama 2 minggu untuk berpikir akan masa depan saya sendiri, seperti teman-teman saya sekarang yang sudah mampu berpikir dia yakin akan menjadi apa. 2 minggu semoga menjadi waktu yang cukup bagi saya untuk diberikan kesempatan oleh Tuhan tentang aa yang seharusnya saya lakukan. Bismillahirohmanirrohim.

Saya yakin bahwa saya akan kembali menginjak Negara lain di tempat lain walau tidak lewat bangku pendidikan, yaitu lewat jalur mana pun intinya adalah belajar di manapun berada.  Walau saya ragu itu akan terjadi dengan sistem birokrasi Indonesia yang ribet dan bertele-tele seperti sekarang. Namun, sekarang waktu bagi saya untuk membangun mindset bahwa saya bisa melakukan hal apapun yang saya inginkan dan impikan yang mampu bermanfaat

Banyak hal yang berharga saya dapatkan di sini, teman, pengalaman, dosen baru, belajar hal baru, ide baru, tempat baru, makanan aneh, bau baru, bahasa baru, dan lain sebagainya. Sekarang waktunya menulis mimpi bahwa tempat yang akan saya singgahi setelah ini adalah Australia entah bagaimana pun caranya J

Kita bertemu dengan cerita selanjutnya ya. Saya janji akan menceritakan kegiatan detail di sini ya J
Terima kasih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa pendapatmu atas tulisa saya di atas?