MENU

MENU : TERAS I MESSENGER OF PEACE I CURHATAN HATI I SASTRA & CERITA I PENGALAMAN HIDUP I IDE DAN TIPS I PRAMUKA I TENTANG TEGAL I


Instagram Instagram

Selasa, 30 Juli 2013

Pilihan Wisata Menarik di Bandung


Selamat sore semuanya. Saya harap kalian baik-baik dan diberkati oleh Tuhan. Mumpung masih dalam suasan Ramadhan, alangkah indahnya kalau kita saling berbagi info tentang pengalaman, bukan? Indahnya berbagi di bulan suci ini.

Selama lima minggu terakhir saya mengikuti kegiatan PKL di kantor pemerintah di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Soekarno Hatta, Babakan, Ciparay, Kota Bandung. Senin sampai dengan Jumat saya beraktivitas layaknya pegawai kantor. Hari Sabtu dan Minggu saya selalu mengisi hari dengan touring dengan 'pacar' saya. Berikut tempat-tempat yang bisa menjadi referensi menjadi tempat 'hiburan' dan liburan selama di Bandung. Tentunya bukan hanya wisata alam saja, tempat belanja pun saya akan ceritakan kepada kalian.

1. Kawah Putih, Ciwidey, Kab Bandung Jawa Barat
Kawah Putih, Ciwidey

saya

Kawah Putih ini cukup menjadi salah satu tempat wisata jika kamu sedang berada di Bandung. Waktu tempuh dengan sepeda motor dengan kecepatan standar sekitar satu jam sampai satu jam setengah. Jalan menuju ke sana baik, tidak terlalu banyak kelokan maupun tikungan terlalu tajam. Cukup aman. Jadi jalur dari kawah putih ke arah atas, masih ada tempat wisata alam lainnya, seperti air turjun, curug, kebun teh, tempat outbond, dan kawasan wisata paling ujung adalah danau Patengan. 

Arah jalannya dari Jl Sukarno Hatta, cari arah Soreang- Ciwidey. Ikuti jalan saya, kamu akan sampai ke sana.

Kawah Putih ini berada di atas puncak gunung yang sudah tidak aktif lagi, jadi aman. Yang perlu diperhatikan adalah bau belerang yang berasal dari 'air' kawah tersebut. Walaupun tidak terlalu menyengat tetapi tetaplah untuk mengenakan masker, kecuali kamu sudah terbiasa dengan bau tersebut. Untuk lima menit tanpa memakai masket, kamu akan merasakan pusing, ya walau sedikit.

Pada pagi hari, airnya berwarna putih, agak siang berwarna hijau, dan siang nya biru. Saya bertanya mengapa warnanya berubah-ubah, tetapi guide tour saya hanya mengatakan pengaruh matahari dan mungkin permukaan bawah kawah tersebut.

2. Situ Patengan, Kab Bandung
Setelah Kawah Putih kamu melanjutkan perjalanan terus ke arah selatan. Kamu akan bertemu wisata alam lainnya, yaitu Situ Patengan, danau alami yang dikelilinginya hutan dan perkebunan teh yang luas nan hijau. Di tengah danau, ada sebuah daratan sempit, kata orang sekitar, itu adalah pulau bukti cinta Raden Kian Santang kepada kekasihnya, Rengganis. Lalu di seberang danau alami ini, kita bisa melihat Batu Cinta, bukti lain cinta Kian Santang kepada kekasihnya. Batu ini bentuknya tidak terlalu menarik. Saya tidak tahu kebenaran legenda tersebut, yang penting itu adalah kepercayaan orang sekitar yang harus kita hormati. Hal yang penting adalah pemandangan alamnya. Air danau hijau yang berkilauan karena terpaan sinar matahari, hembusan angin yang sejuk, serta hutan yang lebat nan hijau di depan mata. Terlihat gunung berkabut di arah (sya tidak tahu arah mana). Indah sekali. Ditambah lukisan Tuhan yaitu langit biru dan awan putihnya. Sempurna sekali.

Cukup berdiam diri selama sekian menit merasakan terpaan angin lembut seraya memandangi karya Tuhan berupa danau dan hutan yang terpadu dengan ayu. 

Pemandanga dari atas perkebunan teh

Di belakang saya adalah lokasi Batu Cintanya Kian Santang
Situ Patengan

Situ Patengan 
Oya, ada tambahan lagi, di hutan (gambar di atas), ada makam Raden Kian Santang yang kerap dikunnjungi oleh masyarakat. Apa pun caranya, saya kira itu bentuk pemeliharaan hutan dan danau oleh masyarakat. Semoga para pengunjung menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.

3. Kawah Ratu, Gunung Tangkuban Perahu, Subang-Kota Bandung, Jabar

Wah ini saya berani bilang jalan menuju ke sana (lewat Punclut) ekstrem, tapi hanya satu atau dua jalan yang benar-benar menanjak kok. Dari Punclut, kamu bisa lihat pemandangan kota Bandung dari atas. Dinginnya benar-benar meunusk. Perbedaan perjalanan ke arah Kawah Putih dan Kawah Ratu adalah kalau kamu ke arah Ciwidey kamu akan disuguhi pemandangan alam di kanan dan kiri kamu mulai berjalan dari Ciwidey. Berbeda kalau akan ke Kawah Ratu, pemandangan alam baru terasa jika sudah melewati Lembang. Saya berharap saya menemukan pemandangan yang indah layaknya pergi ke arah Kawah putih. Ternyata Lembang itu benar-benar sudah menjadi 'kota'. Saya bertemu kawasan hutan Pinus dekat arah Tangkuban Perahu. Suasana dinginnya jauh lebih menusuk. Pohon di sana mengingatkan saya pada film Petualangan Sherina waktu SD. Benar-benar nyata.

Suasana Kawah Ratu, Gunung Tangkuban Perahu (Prahu yang dibalik oleh Sangkuriang)

Plang

Inget filmnya Petualangan Sherina? :)

Maung dalam Kayu

Sekitaran Kawah Ratu

Masuk ke kawasan Kawah Ratu, kamu akan merasakan kabut dan udara dingin sejuk. Hutan dan suara hewan terbang sesekali terdengar. WUih, segarnya. Ehm, Suasana seperti ini tidak akan kamu dapatkan kalau kamu hanya ada di kota atau di mal. 

Sampai di Kawah Ratu, jangan berpikir lagi untuk tidak menutup hidung kamu dengan masker, bau belerang nya jauh lebih tajam. Ya,iya, gunung Tangkuban Perahu ini masih aktif dan kapan saja bisa 'mengamuk'. Asap dari belerang dan sekitarnya benar-benar masih tebal dan mengeluarkan bau menusuk. Namun jangan salah pemandangan di sekitarnya membuat kamu terpana. Kabut yang dingin, udara yang sejuk, penjual barang-barang kerajinan berjejeran menbuat merinding. Wah kalau tidak puasa, langsung saja ya saya minum bandreg di sana. Dingin. Brbr. 

Di sekitar kawah tidak ada pepohonan karena semuanya langsung tebakar 'mungkin' asapnya saja bisa menimbulkan api. Tapi tenang teman,semuanya aman. 

Saat solat Ashar di sana, air wudunya benar-benar tak bisa disentuh saking dinginnya. Haha

4. Jalan Braga, Kota Tuanya Bandung
Kalau di Jakarta ada Kota Tua (Museum Fatahillah), di Bandung ada Jl Braga, daerah pertokoan, kafe, dan restoran, telihat antik karena sebagian besar bangunnanya masih dalam keadaan utuh peninggalan dari Belanda. Sejak zaman Belanda memang dijadikan tempat berjualan, sama dengan kini (kata orang di sana). Dari Bangunan, temboknya terlihat gaya Eropa, rumit, dan banyak ukiran sulit. Lampu jalan masih terlihat seperti Baker Street di London, Mirip. Yang unik lainnya adalah jalan braga ini tidak aspal seperti jalan lainnya. Hanya sepanjang jalan ini yang tidak menggunakan aspal. Benar-benar seperti berjalan di Eropa, memandangi tenda toko gaya ala Eropa.Pada malam hari dipenuhi dengan anak muda yang nongkrong sekedar bercanda gurau. Walau ada beberapa tembok yang digambari grafiti, ya mungkin supaya ada kesan modern. Tapi bagus lo sebagai tempat foto Pra Wedding. Wkwk

Suasana Malam di Jl Braga

Lampu Jalan Khas Braga

Jl Braga

Grafiti di Siang hari saat toko tutup


5. Gedung Sate, Gazibu, dan Kantor Pos Pusat, Kota Bandung
Gedung Sate menuju arah utara jika dari Jl Sukarno Hatta. Banyak alternatif jalan menuju Gedung Sate, bisa lewat Pusdai atau Buah Batu. Terserah kalian. Karena strategis, Gedung Sate menjadi pusat pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat, di sinilah kantor Gubernur dan Wakilnya bekerja. Gedung ini bergaya ala Belanda dicampur Sunda (menurut saya, gaya jendela dan temboknyabenar-benar ala ala Eropa, namun ada beberapa ukiran di atas gedung seperti candi, gaya Hindu). Gedung perpaduan budaya yang sederhaan tapi menarik. Sok tahu ya saya. Itu kan pendapat saja. Hehe. 
Di sekitar Gedung Sate ada gedung DPRD, tempat pendidikan Telkom, dan kantor Pusat Pos Indonesia. 
Di depan Gedung sate ada tempat berkumpulnya anak muda, yaitu GAzibu. Saya tidak tahu singkatan apa itu, intinya banya pedagang yang berjualan menjelang puasa, dari batagor, kerak telor, seblak, cilok, mie ayam, nasi goreng, dan makanan rakyat lainnya. Tinggal pilih. 
Di samping kana Gedung ada museum pos. Museum ini tutup saat saya ke sana. Namun saya diperbolehkan masuk ke sekitarak kantor pos. Wuihm serem, lorong panjangm dengan lampu redup, Pintu rendah menambah seram. Ada ruang bawah tanah di situ, dan dipakai untuk musola. Wuah, mau solat aja udah merinding duluan (kenyataan), ada pintu rahasia juga lo masuk sini, di pojok gedung di luar seperti pintu tralis menuju bagian dalam gedung (hanya dugaan).
Pas banget kalau mau bikin film Hantu.

Gedung Sate

Di depan pintu masuk utama Gedung Sate. Tahu gak pas mau ke sini aja sempat diikutin satpam :(

Pas Waktu ke situ, para pecinta Sapedah Baheula lagi ngumpul lo. Keren bangetlah mereka. Hobi yang unik.

Kantor Pos Pusat di Bandung

di Gasibu
6. Pasar Baru, Tanah Abangnya Bandung
Bisa ditebak apa saja di dalam sana, yap. Pakaian, emas, makanan, entah eceran atau grosiran. ada lima lantai kalau tidak salah. Walau tidak sebesar Tenabang, Jakarta, tetapi cukup memuaskan hati para pembeli. Tapi jangan lupa, tetap nawar. Penjualnya kalau nawarin harga langsung tinggi. Tapi kalau pandai nawar, bisalah harga murah didapat (kayak saya). wkwkwk. Letaknya dekat Jaln Braga. Hati-hati banyak jalan satu arah (saya sempat mau ketilang). Sring nanya aja, tapi nanya sama orang yng benar (pengalaman, saya disesatkan orang).

7. Bandung Indah Plaza, Trans Studio Mal, dan Citylink
Saya tidak akn bicara banyak, jelas ini adalah mal yang ada di Bandung. Harganya? ya Standarlah harga mall. Haha. 
Kalau urusan XXI, saya suggest pilih yang ada di citylink. :)

Inilah tempat tempat yang bisa jadi pilihan kamu berwisata di Ban dung. Mungkin belum semuanya saya tulis. Karena banyak pilihan tempat lho di sana. Stasiun terbesar di Bandung namanya St Hall. Untuk kesana cukup terjangkau, daripada dari Bintaro ke Gambir. Haha.

Oke guys, selamat menikmati liburan di sana. Mungkin yang belum dicoba oleh saya adalah Boscha, Lembang (waktu ke sana sudah pukul 16.00) dan Trans Studio Bandung. Lain waktu, insyaallah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa pendapatmu atas tulisa saya di atas?